Petani dan Burung Bangau

Matahari menyinari kebun dengan sinarnya yang kekuningan, rumah petani tua yang berwarna kuning tampak lembut seperti terbuat dari mentega. Bayang-bayang pohon menaungi sawah yang padinya sudah berisi bulir- bulir, siap untuk dipanen.
Pintu rumah terbuka lebar, dan Pak Tani melangkah keluar. Dia membuka pintu gerbang dan berjalan ke sawah untuk memeriksa jaring yang dia pasang pada malam harinya. Dia ingin menangkap burung-burung yang suka memakan bulir padinya. Betapa terkejutnya dia, ketika dia menemukan burung bangau yang besar terperangkap di jaringnya. Burung itu berteriak-teriak ketika melihat Pak Tani datang.
"Aku tidak bersalah, Pak Tani yang baik!" teriaknya memohon.
"Aku tidak memakan bulir padimu! Aku hanya terbang bersama-sama dengan burung-burung yang lain. Dan sekarang tidak sengaja aku terjerat jaringmu!"
"Semua itu mungkin benar," jawab Pak Tani. "Tetapi kamu tertangkap bersama para pencuri! Dan akibatnya kamu harus menanggung kesalahan para pencuri itu!" 
Pak Tani berkata bijak,"Kita dikenal karena teman teman kita."

terjemah bebas dari : The Farmer and the Stork, Richards Topical Encyclopedia. 1951

Pesan dari cerita ini adalah : pandai-pandailah memilih teman. Teman yang baik akan membawa kebaikan bagi diri kita, teman yang buruk akan mengakibatkan keburukan bagi diri kita.

Sumber : http://fasabbih.blogspot.com/2012/11/petani-dan-burung-bangau.html


RELATED POSTS