Pipit-pipit kecil berkicau dengan bersemangat kepada ibunya. Ibu baru saja terbang turun membawa cacing di paruhnya.
"Ibu! Ibu!" mereka berteriak. "Kami dengar Pak Tani akan menyuruh tetangganya untuk mengetam padi! Mereka tentu akan menemukan sarang kita!" Keluarga pipit itu memang membangun sarang di sawah, tersembunyi oleh batang padi yang tinggi.
"Hhmmph!" Ibunya mendengus sambil membagi cacing itu untuk makan bersama. "Tidak usah takut, tetangganya tidak akan melakukan hal itu untuknya!"
"Ibu! Ibu!" pipit pipit kecil itu berteriak lagi keesokan harinya. Kali ini ibunya membawa ulat yang besar. "Hari ini kami mendengar Pak Tani akan menyuruh paman, sepupu, dan keponakannya untuk memanen padi!"
"Hhmmph! Keluarganya! Mereka tidak akan menolongnya!" Ibunya menjawab dengan tenang sambil menidurkan si kecil.
"Kalian dengar hal lain hari ini?" Ibu bertanya pada anak anaknya di hari ketiga. Kali ini dia membawakan mereka seekor kumbang gendut.
"Ya Ibu! Ya!" mereka menjawab. "Kami dengar dia berkata bahwa padinya sudah menguning, dia akan memanennya sendiri."
"Oh!" Ibu pipit terkejut. "Jika Pak Tani akan mengerjakannya sendiri, berarti dia memang akan melakukannya. Kita harus segera pindah!"
Mereka dengan tergesa-gesa mengumpulkan barang-barang mereka dengan paruhnya lalu bergegas pergi ke tepi hutan. Waktunya benar-benar tepat, karena tidak berapa lama kemudian Pak Tani datang membawa sebuah arit besar dan mulai menyabit padi.
"Ibu tahu sesuatu akan terjadi jika dia memutuskan untuk mengerjakannya sendiri!" Ibu pipit itu berkata dengan yakin.
terjemah bebas dari : Moving Day for the Larks, Richards Topical Encyclopedia. 1951
Pesan dari cerita ini adalah : jika memang bersungguh-sungguh melakukan sesuatu, mulai dan kerjakan dulu oleh diri sendiri.