Ditengah hutan yang jauh di pedalaman, terdapat sebuah desa yang berpenduduk hanya 10 keluarga. Kehidupan sehari-hari warga desa tersebut, selain berladang juga berternak kambing dan ayam.
Karena letaknya desa di tengah-tengah hutan belantara, terkadang mereka sering di ganggu berbagai hewan buas. Walaupun begitu, mereka telah terbiasa dengan kehidupan seperti itu. Pasrah dan tetap menjalani hidupnya sehari-hari.
Pada musim kemarau yang panjang. Kawanan kambing harus digiring ke lembah yang cukup jauh untuk mendapatkan rerumputan sebagai makanannya. Para gembala biasanya membiarkan kambing-kambing mereka mencari rerumputan sendiri setelah menemukan tempat yang sesuai.
Pada suatu ketika di musim yang sama, terlihat beberapa serigala mendekati lembah tersebut. Kebetulan saja, pada saat itu kawanan kambing berada pada dataran yang lebih tinggi di sekitar lembah. Melihat keadaan tersebut, serigala tidak dapat menjangkaunya karena apabila mereka mendekati kawanan kambing , mereka pasti akan dihalau oleh para gembala yang sudah terlatih untuk menghadapi hewan buas.
Walaupun keadaan cukup sulit bagi serigala-serigala tersebut, mereka tidak kehabisan akal. Mereka mencoba untuk mendekati kawanan kambing dan berusaha menggodanya.
Ketika seekor serigala melihat seekor kambing, ia berusaha mendekatinya sambil berkata, “Hai kambing, ayo ke sini, rumput di sini lebih hijau dan lebih segar untuk makanan kamu. Undang juga teman-teman kamu, agar mereka juga dapat menikmatinya!”
Mendengar teriakan serigala, kambing tersebut pun berlari menuju kawanananya dan menyampaikan berita tersebut. Karena masih muda dan belum berpengalaman, kambing muda tersebut memaksa teman-temannya yang lain untuk ikut bersamanya menuruni lembah dan mengikuti saran dari serigala tadi.
Beberapa kambing muda dari kawanan tersebut ikut tergoda dengan ajakan tersebut. Namun sebelum mereka berangkat, untung saja datang seekor induk kambing sambil berkata, “Anak-anakku, biarlah saya yang akan menjawab ajakan para serigala itu, kalian di sini saja. Saya akan segera kembali memberikan kabar untuk kalian.”
Namun induk kambing diprotes oleh kawanan kambing yang masih muda, “Kenapa tidak mengajak kami saja bersama anda, apakah anda ingin menikmati rerumputan yang segar seorang diri tanpa memperdulikan kebutuhan kami?“
Dengan bijak induk kambing tersebut menjelaskan alasan mengapa mereka harus menunggu. “Anak-anakku, karena kalian masih muda dan belum pernah bertemu dengan hewan buas di hutan ini, hewan buas tersebut salah satunya adalah serigala yang mengajak kalian tadi. Dia bermaksud mengelabui kalian, apabila kalian menuruni lembah ini, kalian akan disantap olehnya.”
Kawanan domba mudapun memahami, namun mereka melarangnya pergi sendirian atau lebih baik mengurungkan niat menemui serigala-serigala itu. Kata induk kambing, “Saya tahu cara menghadapi mereka, saya akan tunjukkan bahwa kita bukanlah kawanan kambing yang bodoh, kalian tunggu saja di sini, saya akan kembali dengan selamat.”
Setelah menjelaskan, induk kambing pun menuju tempat yang diberitahu oleh kambing muda tadi. Sambil berhati-hati melangkah dan melihat keadaan sekelilingnya, dia pun tiba di tempat yang dimaksud. Dan ternyata memang benar, disana terlihat beberapa serigala sedang bermalas-malasan sambil menunggu kesempatan memperdayai kawanan kambing.
Melihat induk kambing dengan tubuh yang cukup besar, seekor serigala menjadi tergiur dan kembali mencoba menggodanya. “Hai kambing yang lapar, badanmu besar, pasti membutukan rerumputan yang banyak. Ayo ke sini, ada rerumputan segar dan banyak untuk kebutuhan kamu.”
Mendengar ajakan serigala tersebut, induk kambing pun menjawab, “Terima kasih, rumput di bawah sana mungkin akan jauh lebih baik. Tapi kalau aku turun kalian akan mendapatkan makanan yang lebih baik, dan menjadi kesukaan kalian. Jadi saya lebih suka di sini, di tempat dimana kalian tidak dapat menganggu saya dan kawanan kambing yang lain, setidaknya kami cukup aman walau rerumputan yang ada tidak sebaik yang kalian katakan.“
Setelah menjawab para serigala itu, induk kambingpun segera kembali berkumpul dengan kawanan kambing yang lain. Dan menceritakan apa yang dia lakukan, sambil mengajak mereka semua kembali dan menemui para gembala.
Pelajaran :
Cerita di atas ini ingin mengajarkan kepada kita agar selalu belajar dari pengalaman orang yang lebih tua. Dan janganlah membiarkan orang lain memperdayai kita karena kepolosan dan kurangnya pengetahuan yang kita miliki. Belajarlah mempertimbangkan segala kesempatan dengan bijaksana.
1 komentar:
Febryan